Hay sob, langsung saja inilah materi Geografi tentang Dampak Kerusakan Flora dan Fauna.
A. Latar Belakang Terjadinya Kerusakan Flora dan
Fauna
Kerusakan
flora dan fauna disebabkan oleh banyak faktor selain faktor alam faktor manusia
adalah sebagi pembunuh nomor satu untuk perusak flora dan fauna. Mengapa
dikatakan demikian karena hampir 80% kerusakan flora dan fauna disebabkan oleh
faktor manusia dan setelah itu baru faktor bencana alam seperti gunung meletus,
banjir, gempa bumi, tsunami, badai dsb untuk hal ini memang sudah kehendak dari
yang diaats namun untuk kerusakan oleh manusia tidak boleh kita tolerir atau
kita birkan karena keberadaan mereka sangat penting bagi kita.
Faktor manusia yang menyebabkan kerusakan flora dan fauna salah satunya adalah pencemaran limbah pabrik yang dibuang ke sungai. Mengapa demikian? Karena air adalah salah satu sarana yang sangat diperlukan flora dan fauna untuk bertahan hidup. Tidak hanya flora dan fauna yang ada di air saja tetapi juga semua yang ada di dunia ini. Dapat dibayangkan apabila air sungai yang hitam pekat dan berbau apakah mungkin ada ikan sungai dan tumbuhan sungai dapat hidup dan bertahan lama. Mungkin apabila hewan dan tumbuhan tersebut hidup, umurnya tidak akan lama karena air tersebut mengandung banyak sekali zat-zat kimia yang dapat merusak kelangsungan hidup flora dan fauna. Sebagai contoh limbah pabrik yang dibuang di sungai di kawasan industri di bandung selatan atau tepatnya di margahyu warna sungainya begitu hitam pekat dan berbau busuk. Hal ini yang harus segera kita tuntaskn bersama-sama dengan pemerintah untuk menindak tegas para pengusaha yang tetap membuang limbah pabriknya ke sungai itu semua demi kelangsungan ekosistem flora dan fauna.
Selain
Pencemaran air limbah pabrik kesungai hal lainnya yang dapat merusak
kelangsungan hidup flora dan fauna adalah pembangunan REAL ESTATE yang berada
di daerah yang seharusnya menjadi habitat mereka seperti di daerah pegunungan.
Salah satu faktor yang menyebabkan pembangunan real estate di daerah tersebut
karena di daerah tersebut merupakan daerah yang asri, sejuk, tenang, damai
namun justru hal tersebut yang membuat flora dan fauna tidak tentram dan damai
karena hewan-hewan yang tadinya mereka bertempat tinggal di situ harus terusir
karena pembangunan tersebut belum lagi tumbuh-tumbuhan yang harus di tebas
dengan kejamnya kalupun masih ada yang tumbuhan mungkin tidak sebanyak dulunya
dan hnya di pakai sebagai hiasan atau keindahan semata. Sebagi contoh real
estate yang ada di kawasan bandung utara yang dulunya surga bagi flora dan
fauna kini telah berubah menjadi tempa tidur yang nyaman bagi kaum berpunya.
Untuk itu pengurangan atau pembatasan ijin untuk mendirikan real estate harus
segera dibatasi supaya kelangsungan hidup flora dan fauna tetap terjaga.
B. Dampak Kerusakan Flora dan Fauna Bagi Kehidupan
Berikut ini
dampak yang akan terjadi jika flora dan fauna mengalami kerusakan.
a.
Ekosistem Tidak Seimbang
Dalam ekosistem
terdapat predator (pemangsa) dan yang dimangsa. Jika salah satu dihilangkan,
ekosistem menjadi tidak seimbang dan akibatnya sangat merugikan kehidupan. Para
ahli pernah mengadakan percobaan dengan membuang spesies predator, yaitu
bintang laut jenis pisaster dari sebuah kawasan di pantai Amerika Utara. Di
pantai itu terdapat 15 spesies yang hidup. Dalam tempo tiga bulan, udang mirip
remis (bernacle) yang merupakan makanan bintang laut berkembang dengan pesat
hingga menutupi tiga perempat kawasan itu. Setelah satu tahun, beberapa spesies
mulai menghilang hingga tinggal delapan spesies. Dengan hilangnya bintang laut,
bernacle mengambil alih permukaan karang sehingga ganggang tidak bisa tumbuh.
b.
Kelangkaan Sumber Daya
Flora dan fauna
merupakan sumber daya yang dapat dimanfaatkan oleh manusia, contohnya hutan.
Hutan menghasilkan berbagai macam hasil hutan yang sangat penting bagi manusia.
Mulai dari kayu, daun, bahkan getahnya berguna bagi manusia. Hutan juga mampu
menyimpan air yang merupakan kebutuhan vital bagi kehidupan. Jika hutan itu
rusak, hilanglah sumber daya yang dihasilkannya. Lebih fatal lagi, persediaan
air akan berkurang sehingga air menjadi barang langka.
c.
Menurunnya Kualitas Kesehatan
Beberapa flora dan
fauna merupakan sumber makanan bagi manusia. Bahkan beberapa di antaranya
diusahakan manusia dengan sengaja dalam bentuk budi daya. Beberapa zat polutan
dan pestisida dapat tersimpan dalam tubuh flora dan fauna itu. Jika flora dan
fauna itu dikonsumsi manusia, zat-zat tersebut akan berpindah ke dalam tubuh
manusia. Indikasi dari rusaknya fauna telah terbukti denganmunculnya penyakit
yang disebabkan oleh binatang piaraan. Penyakit seperti anthrax (sapi gila),
flu burung, dan pes adalah bukti rusaknya fauna. Beberapa fauna juga tidak
layak untuk dimakan misalnya kerang yang hidup di perairan yang tercemar. Dari
hasil penelitian, kerang menyerap zat logam berat dan menyimpan dalam tubuhnya
sehingga sangat berbahaya jika dikonsumsi.
d.
Tragedi Lingkungan karena Kerusakan Hutan
Bencana alam
yang terjadi akibat kerusakan flora dan fauna sangat sering terjadi. Banjir dan
tanah longsor merupakan fenomena yang amat sering kita dengar serta saksikan
jika musim hujan tiba. Ini tidak lepas dari akibat kerusakan hutan. Hutan yang
telah rusak tidak mampu lagi menahan air hujan sehingga air menghanyutkan
tanah. Terjadilah banjir dan tanah longsor. Inilah contoh tragedi lingkungan.
e.
Hilangnya Kesuburan Tanah
Unsur utama
kesuburan tanah adalah nitrogen (N). Unsur ini terkandung dalam DNA makhluk
hidup. Sebagian besar nitrogen yang penting itu, dihasilkan oleh flora dan
fauna. Flora seperti kacang polong, buncis, dan kedelai mendorong penguraian
nitrogen di dalam tanah. Suatu zat kimia dalam akar tumbuhan tersebut telah
memacu pembiakan bakteri rhizobium yang dapat memproduksi nitrogen. Bakteri ini
akan membentuk bintil-bintil akar yang menyediakan nitrat bagi tanaman.
Beberapa jenis flora lain juga dapat menghasilkan nitrat dengan cara berbeda.
Jika flora mengalami kerusakan, pembentukan nitrat akan terganggu sehingga
tanah kehilangan produktivitasnya.
f.
Putusnya Daur Kehidupan
Inilah dampak
yang mengerikan jika flora dan fauna mengalami kerusakan. Semua bentuk
kehidupan di Bumi tersusun dari unsur karbon. Karbon ini terus bergerak pada
berbagai bagian biosfer dalam bentuk senyawa kimia. Karbon ada dalam tubuh
organisme, dalam air, udara, dan di dalam Bumi itu sendiri. Karbon yang ada di
atmosfer jika bersenyawa dengan oksigen akan membentuk karbon dioksida (CO2).
Senyawa ini diserap tumbuhan dalam proses fotosintesis. Dalam tumbuhan, karbon
diubah menjadi karbohidrat. Senyawa ini dibutuhkan manusia dan hewan sebagai
sumber energi. Dalam tubuh manusia dan hewan, karbon berbentuk senyawa kalsium
karbonat yang terdapat dalam tulang. Jika manusia dan hewan mati, jasadnya akan
diuraikan oleh bakteri serta dilepaskan ke udara dalam bentuk CO2. Terulanglah
daur karbon melalui tumbuhan. Jika flora dan fauna yang merupakan komponen
dalam daur ini mengalami kerusakan, daur karbon akan terputus. Sudah pasti
kehidupan akan terganggu. Itulah dampak yang akan terjadi jika flora dan fauna
mengalami kerusakan. Sekarang, kamu tahu betapa pentingnya flora dan fauna itu.
Karena itulah, menjaga kelestarian flora dan fauna bukan lagi suatu kewajiban
tetapi kebutuhan. Kerusakan flora dan fauna pada akhirnya akan merugikan kita
juga. Sudah saatnya sejak sekarang, kamu mulai memerhatikan lingkungan dengan
kesadaran yang tinggi untukmenjaganya.
C. Cara Menanggulangi Kerusakan Flora dan Fauna
Salah
satu cara yang dapat dilakukan oleh kita dan pemerintah adalah dengan pembuatan
cagar alam. Dengan demikian flora dan fauna dapat terlindungi oleh suaka alam
dan suaka marga satwa tersebut sehingga flora dan fauna yang diambang kepunahan
dapat terslamtkan. Dengan suaka-suaka tersebut setidaknya kita tidak hanya
mendapatkan flora dan fauna selamat tetapi juga menjadi sumber pendapatan bagi
pemernitah yaitu dengan dijadikan daerah wisata. Jadi dengan demikian flora dan
fauna tetap terslamtkan dan pendaptan tetap ada. Dengan kata lain flora fauna untung bangsa
untung.
Keberadaan
flora dan fauna tak dapat dipisahkan didalam kehidupan manusia. Tumbuhan dan
hewan mempunyai manfaatnya yang besar bagi kehidupan manusia. Ada saling
ketergantungan antara tumbuhan, hewan dan manusia untuk kelangsungan hidup
mereka masing-masing. Sebagian hewan mempunyai andil bagi pertumbuhan dan
persebaran tumbuhan. Binatangpun hidup dari tetumbuhan juga. Bahkan binatang
karnivora, seperti harimau misalnya, sesungguhnya bergantung pada tumbuhan
karena makanannya terdiri dari binatang herbivora yang hidupnya dari
tetumbuhan.
Ketergantungan
flora dan fauna pada manusia adalah dalam upaya perkembangbiakan, persebaran,
dan pelestariannya. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia
memanfaatkan flora dan fauna untuk berbagai tujuan. Pemanfaatan flora dan fauna
oleh manusia antara lain adalah untuk :
a.
Dikonsumsi
b.
Tujuan pendidikan dan penelitian
c.
Sarana rekreasi
Manusia
membutuhkan makanan dari tumbuh-tumbuhan dan hewan untuk keperluan tubuhnya agar
tetap hidup dan sehat. Oleh sebab itu beberapa jenis tumbuhan dan hewan
tertentu dikonsumsi oleh manusia.
Suaka
margasatwa dan cagar alam merupakan tempat yang sangat ideal untuk tujuan pendidikan
dan penelitian karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan jenis-jenis tumbuhan,
hewan dan ekosistemnya.
Keanekaragaman
flora dan fauna digunakan pula untuk tujuan rekreasi sehingga dapat
menghasilkan devisa bagi pemerintah. Contohnya Kebon Raya Bogor dan Kebon Raya
Cibodas, di Jawa Barat, Pulau Komodo di P. Komodo, Tanjung Puting di
Kalimantan, dan Ujung Kulon di Jawa Barat dijadikan tempat wisata dan banyak
diminati oleh turis domestik dan luar negeri. Apakah di daerah Anda ada cagar
alam atau suaka margasatwa yang dijadikan tempat wisata? Pernahkah kamu
mengunjunginya dan manfaat apa yang kamu peroleh di sana?
Fungsi
Suaka Margasatwa dan Cagar Alam
Sebelum
membicarakan tentang fungsi suaka margasatwa dan cagar alam, terlebih dahulu
kita harus mengerti apa yang dimaksud dengan suaka alam, suaka margasatwa, dan
cagar alam.
Suaka
alam merupakan kawasan di daratan dan perairan yang mempunyai fungsi utama
sebagai kawasan perlindungan dan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan hewan
serta tata lingkungannya. Suaka alam merupakan usaha konservasi flora dan fauna
yang mencakup cagar alam dan suaka margasatwa.
Suaka
margasatwa adalah kawasan suaka alam yang mempunyai ekosistem asli, memiliki
ciri khas berupa keanekaragaman dan keunikan jenis satwanya. Suaka margasatwa
bertujuan untuk melindungi dan melestarikan kelangsungan hidup satwa tertentu
agar tidak punah. Selain itu dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu
pengetahuan,pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi.
Cagar
alam merupakan kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyai
kekhasan tumbuhan, satwa dan tata lingkungannya. Kawasan ini untuk melindungi
dan melestarikan flora dan fauna yang hidup di dalamnya yang mempunyai nilai
tertentu agar dapat berkembang sesuai dengan kondisi aslinya. Selain itu cagar
alam juga dipergunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan, pendidikan, dan
rekreasi.
Dari
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi dari suaka margasatwa dan cagar
alam adalah sebagai berikut:
o
melindungi flora dan fauna dari ancaman kepunahan.
o
menjaga kesuburan tanah.
o
mengatur tata air.
o
menjadi tempat/obyek wisata.
o
menambah sumber devisa negara.
o
menjadi tempat belajar di lapangan (praktek).
o
menjadi tempat penelitian.
Upaya-Upaya
Pelestarian Flora dan Fauna
Beberapa
jenis flora dan fauna kini semakin sulit ditemui karena banyak diburu untuk
tujuan tertentu (dimakan, untuk obat, perhiasan) maupun tempat hidupnya dirusak
manusia misalnya unntuk dijadikan lahan pertanian, perumahan, industri, dan
sebagainya. Flora dan fauna yang jumlahnya sangat terbatas tersebut dinyatakan
sebagai flora dan fauna langka.
Untuk
mencegah semakin punahnya flora dan fauna ini maka dilakukan upaya-upaya
sebagai berikut:
a.
Ditetapkan tempat perlindungan bagi
flora dan fauna agar perkembangbiakannya tidak terganggu. Tempat-tempat
perlindungan ini berupa cagar alam bagi flora dan suaka margasatwa bagi fauna.
b.
Membangun beberapa pusat rehabilitasi
dan tempat-tempat penangkaran bagi hewan-hewan tertentu, seperti:
Pusat rehabilitasi orang utan di
Bohorok dan Tanjung Putting di Sumatera.
§ Daerah hutan
Wanariset Samboja di Kutai, Kalimantan Timur.
§ Pusat rehabilitasi babi rusa dan
anoa di Sulawesi.
Pembangunan yang berwawasan lingkungan, berarti
pembangunan harus memperhatikan keseimbangan yang sehat antara manusia dengan
lingkungannya.
c.
Menetapkan
beberapa jenis binatang yang perlu dilindungi seperti: Soa-soa (biawak),
Komodo, Landak Semut Irian, Kanguru Pohon, Bekantan, Orang Utan (Mawas),
Kelinci liar, bajing terbang, bajing tanah, Siamang, macan Kumbang, beruang
madu, macan dahan kuwuk, Pesut, ikan Duyung, gajah, tapir, badak, anoa,
menjangan, banteng, kambing hutan, Sarudung, owa, Sing Puar, Peusing.
d.
Melakukan usaha pelestarian hutan,
antara lain:
mencegah pencurian kayu dan
penebangan hutan secara liar.
§ perbaikan kondisi lingkungan hutan.
§ menanam kembali di tempat tumbuhan
yang pohonnya di tebang.
§ sistem tebang pilih.
e.
Melakukan
usaha pelestarian hewan, antara lain:
§ melindungi hewan dari perburuan dan
pembunuhan liar.
§ mengembalikan
hewan piaraan ke kawasan habitatnya.
§ mengawasi pengeluaran hewan ke luar
negeri.
f.
Melakukan
usaha pelestarian biota perairan, antara lain:
§ mencegah perusakan wilayah perairan.
§ melarang cara-cara penangkapan yang
dapat mematikan ikan dan biota lainnya, misalnya dengan bahan peledak.
§ melindungi anak ikan dari gangguan
dan penangkapan.
Daerah-daerah
Suaka Margasatwa dan Cagar Alam Kenyataan menunjukkan bahwa jumlah tumbuhan dan
hewan yang dinyatakan langka semakin bertambah. Coba Anda lihat bagan di bawah
ini. Sumber: Buku Geografi , Tim MGMP Geografi SMU. Data di atas belum termasuk
flora langkanya atau yang dinyatakan langka. Berarti semakin banyak fauna dan
flora di negeri kita yang terancam punah.
Sejak
tahun 1980, beberapa kawasan cagar alam atau suaka margasatwa telah diubah
statusnya menjadi Taman Nasional. Dewasa ini terdapat 320 tempat untuk Taman
Nasional dan Hutan
Lindung, antara lain di Sumatera, Irian Jaya, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Taman nasional
dan hutan lindung mempunyai fungsi sebagai:
§ perlindungan sistem
penyangga kehidupan.
§ pengawetan jenis tumbuhan
dan hewan.
Please Like this article :
0 komentar:
Posting Komentar