Badai topan Haiyan telah meluluhlantakkan kota
pinggir pantai Tacloban, Filipina. Nyaris seluruh rumah di Tacloban rata
dengan tanah. Semua pipa-pipa air rusak beterbangan. Hiiii… Kenapa
badai topan Haiyan bisa menghancurkan seperti itu, ya?
Jus Udara Di Lautan Pasifik
Badai topan Haiyan adalah badai yang terjadi di daerah tropis. Badai
topan ini terbentuk ketika terjadi pergantian musim kemarau dan musim
hujan. Musim kemarau telah memanaskan udara di Lautan Pasifik. Namun,
saat itu juga permukaan Lautan Pasifik juga menerima aliran udara
dingin.
Wuah, pertemuan udara panas dan udara dingin ini bercampur aduk. Udaranya berputar saling bercampur supaya rata suhunya. Persis saat kita
membuat jus di mesin blender. Sayangnya, udara yang berputar ini tidak
tinggal diam di atas Lautan Pasifik. Udara berputar ini juga bergerak
menuju daratan Filipina. Udara tersebut bergerak sambil membentuk
pusaran. Ketika sampai di Filipina, pusaran udara sudah mencapai
ketinggian 4 meter. Wah, besar sekali!
Titik Air Secepat Mobil Balap
Badai topan Haiyan berjalan sambil membawa titik-titik air dari
Lautan Pasifik. Ssst, titik-titik air yang dibawa ini bukan hanya titik
air biasa, lo. Titik air ini berkecepatan 368 kilometer per jam. Widih,
itu sama dengan kecepatan sebuah mobil balap.
Bayangkan, titik-titik air yang dibawa badai topan Haiyan banyak
sekali. Dan, semua titik air itu bergerak secepat mobil balap. Aduh,
tentu saja, semua yang diterjang badai topan Haiyan hancur berantakan.
Seperti ditabrak milyaran mobil balap. Hiii, mengerikan sekali, ya!
Terjadi Setiap Tahun
Setiap tahun di Lautan Pasifik terjadi satu atau dua badai. Badai itu
terjadi secara rutin sebagai akibat perubahan musim sepanjang tahun.
Namun, baru kali ini badai yang terjadi sangat besar hingga berkekuatan
seperti badai topan Haiyan, yaitu kategori 5. Ilmuwan percaya besarnya
badai ini dipicu oleh perubahan iklim.
Bahan Bakar Fosil dan Perubahan Iklim
Hmm, sudah waktunya kita mengubah cara hidup kita yang memicu
perubahan iklim. Perubahan iklim terjadi karena pemanasan global.
Pemanasan global ini disebabkan oleh banyaknya gas karbon dioksida di
udara. Nah, gas karbon dioksida itu sendiri berasal dari bahan bakar
fosil seperti bensin dan batu bara.
Ssst, listrik yang kita pakai sehari-hari itu banyak memakai bahan
bakar batu bara, lo. Batubara masih menjadi bahan bakar utama untuk
menghasilkan listrik. Batu bara dipakai untuk menggerakkan turbin
penghasil listrik.
Hmmm, jika kita ingin mencegah badai topan Haiyan, kita harus
menghemat pemakaian listrik dan bahan bakar fosil. Sebaiknya kita
memakai alat elektronika sesuai kebutuhan. Misalnya, main game dan
komputer seperlunya. Sudah waktunya kita berhemat listrik dan bahan
bakar minyak demi mencegah perubahan iklim. Yuk, yuk!
(Johanna Ernawati)
Narasumber: Dr. Mulyono Prabowo. Kepala Pusat Meteorologi Publik. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. Jakarta
Sumber: kidnesia.com
Please Like this article :
Artikel Terkait : Dunia
0 komentar:
Posting Komentar